a. Pengertian anekdot
Pernahkah kalian membaca sebuah cerita lucu sekaligus mengandung kritik atas fenomena sosial yang terjadi di masyarakat? Teks seperti itu disebut dengan anekdot. Dalam KBBI anekdot diartikan sebagai sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Di balik humor atau kelucuan yang ditampilkan, anekdot memiliki pesan yang diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada khalayak ramai. Oleh karena itu, isi cerita sebuah anekdot harus mengangkat tema atau masalah yang benar-benar terjadi dan dirasakan masyarakat.
Anekdot dapat berupa teks tertulis, audio, grafik, maupun monolog. Dalam bentuk grafik, teks anekdot salah satunya dapat diungkapkan berupa komik sedangkan dalam bentuk monolog, anekdot dapat dikemas dalam bentuk lawakan tunggal (stand up comedy).
b. Pengertian
lawakan tunggal (stand up comedy)
Lawakan tunggal
atau komedi tunggal merupakan penyajian lawakan yang dilakukan oleh seorang
diri di atas panggung. Komika, orang yang melakukan lawakan tunggal,
menyampaikan sebuah topik dengan cara bermonolog. Melalui lawakan tunggal,
seorang komika berusaha mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap sesuatu, baik
berupa kritik sosial yang berdasarkan penelitian maupun kegelisahan diri. Oleh karena
itu, lawakan tunggal disebut juga sebagai komedi cerdas yang menyampaikan pesan
bagi para pendengarnya.
c. Struktur teks
anekdot
Suatu anekdot
dibentuk oleh orientasi, komplikasi, dan evaluasi.
1) Orientasi adalah bagian anekdot yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh, penggambaran hal-hal terkait dengan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, bagaimana, dan gambaran tentang masalah yang akan dihadapi tokoh.
Contoh:
Perkenalkan, saya
Didi. Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini.
Ngomong-ngomong soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres,
tapi buat saya malah bikin stres. Datang liburan orang-orang sibuk nyiapin
rencana mau liburan ke mana. Saya malah sibuk nyari alasan.
2) Komplikasi
berisi masalah yang dihadapi tokoh. Pada bagian ini, penulis menyampaikan
puncak cerita yang mengundang tawa sekaligus kritikan terhadap topik yang
diangkat. Bagian ini disebut juga dengan krisis dan reaksi. Krisis atau
komplikasi merupakan bagian yang berisi kekonyolan yang menggelitik dan
mengundang tawa. Tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya
disebut sebagai reaksi. Reaksi dapat berupa sikap mencela atau menertawakan
Contoh:
Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke
Dufan.”
“Nak, Jakarta
banjir.”
“Ya udah Pak, ke
Tangkuban Perahu.”
“Nak, perahunya
bocor.”
“Ah bilang aja,
Bapak gak punya uang.”
“Cerdas!”
3) Evaluasi berisi
komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang telah diceritakan. Bagian
ini disebut juga sebagai koda. Namun, bagian ini bersifat pilihan; dapat ada
ataupun tidak ada.
Contoh: Anak saya
itu memang jarang liburan
d. Contoh teks anekdot
Sumber : Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
No comments:
Post a Comment