Teks Biografi (Pengertian, Struktur, dan Unsur Kebahasaan)


 


Pengertian

Kata biografi secara harfiah berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang bermakna hidup dan graphien yang berarti tulis (Darmawati, 2013: 92). Dengan kata lain, biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain. Umumnya biografi berisi tulisan yang memaparkan riwayat kehidupan seseorang berdasarkan fakta, data, dan peristiwa atau kejadian yang dialami. Bahasa yang digunakan dalam teks biografi harus lugas, jelas, serta tidak bertele-tele agar tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda dan bias pada pembaca.

Isi biografi tidak hanya berupa biodata, daftar nama, data kelahiran, dan informasi lainnya, tetapi lebih kompleks. Dapat juga berisi pandangan, sikap, perasaan, pemikiran hingga peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Akan tetapi, tidak semua aspek atau peristiwa diceritakan, hanya hal yang dinilai penting atau menarik untuk diketahui dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa, tetapi merupakan orang yang berpengaruh, sudah sukses, orang yang berjasa, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar isi teks biografi dapat menjadi pelajaran hidup atau inspirasi dan bermanfaat bagi pembacanya.

Struktur Teks Biografi dan Teks Rekon

Untuk memahami sebuah teks, kalian juga perlu mendalami struktur atau bagian-bagiannya. Teks biografi dan teks rekon berisi kisah kehidupan atau pengalaman seseorang yang berbentuk cerita dengan penyajian secara kronologis sesuai urutan waktu. Untuk itu, teks biografi dan teks rekon memiliki struktur yang sama terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, masalah atau peristiwa/kejadian penting, dan reorientasi. Penjelasannya sebagai berikut.

1) Orientasi merupakan pengenalan tokoh atau gambaran awal mengenai identitas tokoh atau sosok biografi. Orientasi umumnya berisi nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, serta riwayat pendidikan.

2) Masalah atau peristiwa/kejadian penting berupa paparan suatu cerita berupa berbagai kejadian/peristiwa saat tokoh mengalami masalah, memecahkan masalah, proses karier, peristiwa menyenangkan, menegangkan, menyedihkan, atau mengesankan. Akhirnya mengantarkannya mencapai mimpi, cita-cita, dan kesuksesan.

3) Reorientasi merupakan bagian penutup atau simpulan. Bagian ini berisi pandangan, ulasan, atau pemikiran penulis secara pribadi atas biografi tokoh yang dikisahkan. Reorientasi ini bersifat pilihan semata. Jadi, boleh ada boleh juga tidak ada.

Unsur Kebahasaan

Setiap teks memiliki ciri kebahasaannya masing-masing. Sebagai teks yang menceritakan kisah hidup seseorang, teks biografi memiliki unsur-unsur kebahasaan yang sering terdapat di dalamnya. Beberapa unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi adalah sebagai berikut.

1) Kata ganti (pronomina) Kata ganti dipakai untuk mengacu pada kata benda (nomina) lain. Kata ini sering digunakan untuk menggantikan nomina yang sudah diketahui agar tidak disebutkan berulang-ulang. Kata ganti biasanya terletak pada subjek atau objek. Terdapat berbagai jenis kata ganti, tetapi dalam teks biografi yang sering digunakan adalah kata ganti orang (pronomina persona). Adapun kata ganti orang terdiri atas beberapa jenis, yaitu

 

Berikut ini penggunaan kata ganti orang dalam teks biografi. Kata ganti orang ketiga tunggal ia dan beliau digunakan untuk menggantikan sosok R.A. Kartini.

Lahir dari keluarga berpengaruh membuat R.A. Kartini memperoleh pendidikan yang baik. Ia disekolahkan di ELS (Europese Lagere School). Di sinilah beliau mempelajari bahasa Belanda dan menuntut ilmu sampai usianya 12 tahun.


2) Kata kerja material Kata yang menunjukkan aktivitas yang sedang dilakukan subjek atau menunjukkan adanya tindakan fisik atau mental. Sebagai contoh, kata membentuk dan bekerja terdapat dalam kalimat berikut merupakan kata kerja material.

Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra.

Ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar.


3) Kata sifat (adjektiva) Kata sifat umumnya berupa kata yang menjelaskan atau membuat kata benda atau kata ganti orang lebih spesifik. Kata sifat dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. Contoh penggunaan kata sifat tampak pada kata yang ditulis miring dalam kalimat berikut.

Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.

Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik.


4) Kata kerja pasif Kata kerja pasif berupa kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan. Umumnya kata kerja yang memiliki imbuhan -di atau -ter. Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata dibesarkan dan dipercaya pada contoh kalimat berikut.

Ia dibesarkan di lingkungan keluarga keraton Yogyakarta.

Ki Hadjar Dewantara dipercaya Presiden Soekarno untuk menjadi menteri.


5) Kata kerja aktivitas mental Kata kerja aktivitas mental ini merupakan jenis kata kerja yang mengutarakan suatu respons atau reaksi individu terhadap sebuah sikap, kondisi, atau pengalaman tertentu. Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata mencurahkan dan menghendaki pada contoh kalimat berikut.

Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan.

Mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda.


6) Kata-kata penanda urutan waktu Kata-kata penanda urutan waktu ini terdiri atas kata hubung (konjungsi), kata depan (preposisi), dan kata benda (nomina) yang berkenaan dengan urutan waktu (kronologis). Contoh penggunaannya tampak pada beberapa kalimat berikut.

Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.

Akhirnya, mereka diizinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913.

Kegiatan menulisnya ini terus berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang.

Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah

 


No comments:

Post a Comment