Pengertian
Negosiasi pada dasarnya
merupakan kegiatan berunding atau tawar-menawar
untuk mencapai kesepakatan atau persetujuan bersama antara beberapa pihak.
Kesepakatan tersebut merupakan hal yang disetujui bersama setelah mengatasi
berbagai perbedaan atau perselisihan antara dua belah pihak.
Kesepakatan antara kedua belah pihak merupakan tujuan negosiasi. Kedua belah pihak harus dapat saling menerima dan mengambil jalan tengah atau solusi yang ditawarkan. Keduanya tidak bersikeras pada kepentingan masing-masing. Untuk mencapai suatu kesepakatan, diperlukan juga cara dan teknik yang tepat agar kedua belah pihak dapat saling menerima penawaran.
Kedua belah pihak yang bernegosiasi kadang tidak selalu mencapai kesepakatan. Jika kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, negosiasi tidak terjadi. Sekalipun demikian, kedua belah pihak sering kali mengupayakan negosiasi dengan menghadirkan pihak ketiga sebagai penengah. Pihak penengah atau perantara dianggap pihak netral atau pihak yang tidak memiliki kepentingan apa pun. Akan tetapi, pihak tersebut biasanya diminta bantuannya untuk terlibat agar kedua belah pihak dapat menemukan solusi atau jalan keluar terbaik yang dapat diterima seluruh pihak. Tidak mudah untuk mencapai suatu kesepakatan atau persetujuan kedua belah pihak. Ada faktor-faktor yang menentukan dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar kesepakatan kedua pihak dapat tercapai. Beberapa faktor yang menentukan keberhasilan suatu negosiasi antara lain :
1. Bersedia kompromi menerima keinginan pihak
lain
2. Semua pihak tidak dirugikan
3. Alasan disampaikan secara logis, jelas, tepat,
dan sesuai dengan fakta
4. Hasil kesepakatan dapat dilakukan secara
langsung
5. Pengajuan disampaikan dengan sopan, santun,
dan baik
6. Kedua pihak tidak saling memaksakan kehendak
atau keinginan
7. Mementingkan kepentingan bersama.
Oleh sebab itu, kita bisa simpulkan secara singkat bahwa teks negosiasi adalah teks atau tulisan yang berisi kesepakatan antara dua belah pihak, dengan kepentingan berbeda.
Jenis
Apabila kita
berbicara mengenai teks negosiasi dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk.
Kalian dapat menemukan negosiasi dalam bentuk dialog berupa percakapan dengan
kalimat langsung antara kedua belah pihak. Ada pula teks narasi yang merupakan
penggabungan antara dialog dan narasi. Selain itu, kalian juga dapat menemukan
teks negosiasi yang berbentuk surat, misalnya surat penawaran. Berikut ini contoh teks negosiasi
dalam bentuk surat penawaran:
Struktur
Seperti teks lainnya, teks
negosiasi juga memiliki struktur yang perlu kamu perhatikan, terutama ketika
nanti kamu ingin membuat suatu teks negosiasi. Struktur teks negosiasi terdiri:
1.
Orientasi
Orientasi adalah bagian awal dari
teks negosiasi. Orientasi biasanya berisi salam atau sapa antara dua belah
pihak.
2.
Permintaan
Kemudian, permintaan adalah bagian
dimana satu/dua belah pihak mengungkapkan permasalahan. Permasalahan ini berupa
keinginan yang ingin dicapai atau diselesaikan.
3.
Penawaran
Selanjutnya, penawaran adalah
bagian puncak negosiasi. Di sini, terjadilah proses tawar menawar antara pihak
satu dengan pihak lainnya untuk mencapai kesepakatan bersama.
4.
Persetujuan
Persetujuan adalah bagian ketika
pihak satu dan lainnya sepakat/setuju dengan keputusan hasil tawar menawar.
Kaidah Kebahasaan
Setiap
teks memiliki ciri kebahasaannya sendiri-sendiri. Beberapa unsur kebahasaan
yang terdapat dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut.
1. Pronomina/kata ganti
Pronomina
adalah kata ganti orang. Hal ini sering digunakan dalam teks negosiasi
berbentuk dialog. Berikut contohnya.
Penjual :
“Selamat pagi. Mau cari pakaian jenis apa, Bu?”
Pembeli:
“Saya mencari pakaian seragam untuk anak sekolah. Apakah ada?”
2. Kalimat langsung
Dalam teks
berbentuk dialog, hampir seluruh teks negosiasi berbentuk kalimat langsung.
Kalimat langsung ialah kalimat yang langsung disampaikan penutur melalui
dialog. Umumnya ditandai dengan tanda kutip. Contohnya sebagai berikut.
Pembeli:
“Permisi, di sini jual tas juga?”
Penjual:
“Iya, silakan bisa dipilih-pilih dulu.”
Pembeli:
“Untuk tas ransel yang ini berapa ya?”
3. Kalimat deklaratif dan interogatif
Kalimat
pernyataan yang menyatakan suatu informasi atau berita dikenal dengan kalimat
deklaratif. Adapun kalimat interogatif merupakan kalimat yang menanyakan
sesuatu. Contoh kalimat deklaratif dan interogatif dalam teks negosiasi adalah
sebagai berikut.
Pembeli : “Pak,
saya mau mencari sayur bayam ada?”
Penjual : “Tentu
ada Bu, silakan. Bayamnya baru datang dari Bandung, Bu.”
4. Kalimat persuasif
Kalimat persuasif
merupakan kalimat yang bertujuan membujuk, menarik perhatian, atau memengaruhi.
Berikut contoh dalam teks negosiasi.
Pembeli: “Harga
mangga ini kok mahal sekali, Bang?”
Penjual: “Ini
mangga kualitas terbaik, Bu. Harganya jadi sedikit mahal. Mangga ini baunya
harum, rasanya sangat manis, dagingnya tebal dan lembut. Saya jamin Ibu tidak
akan kecewa jika membelinya.”
5. Tuturan pasangan
Tuturan pasangan
merupakan bentuk tanya jawab antara pembicara dan lawan bicara. Dalam hal ini,
tuturan pasangan merupakan bentuk respons atau tanggapan dari tuturan yang
disampaikan pembicara. Adapun tuturan pasangan yang sering ditemui dalam teks
negosiasi adalah sebagai berikut.
a.
mengucapkan salam - membalas
salam;
b.
bertanya - menjawab atau tidak
menjawab;
c.
meminta tolong - memenuhi atau
menolak permintaan tolong;
d.
meminta - memenuhi atau menolak
permintaan;
e.
menawarkan - menerima atau menolak
tawaran; dan
f.
mengusulkan - menerima atau
menolak usulan.
Dirangkum dari berbagai sumber, termasuk:
https://www.ruangguru.com/blog/teks-negosiasi
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
No comments:
Post a Comment